Assalamu’alaykum semuanya..! Sembari melanjutkan pembersihan sarang laba-laba dan debu yang sudah mulai tererosi, yuk kita mengetahui lebih lanjut tentang sesuatu yang bisa menguak rahasia kehidupan masa lalu: arkeologi dan juga naungan sejatinya sehidup sematinya, yakni Kebudayaan.
Gambar: Masjid Demak. objek ilmu arkeologi Islam |
Arkeologi berasal dari bahasa latin “arkhaio logia” yang berarti ilmu sejarah kuno. Lengkapnya, arkhaio
logia berarti ilmu yang member deskripsi terhadap benda-benda purbakala atau
kajian tentang tinggalan dan monument masa lalu. Sekali lagi, ingat! Masa lalu
bukanlah masa prasejarah saja melainkan juga termasuk masa protosejarah,
sejarah, bahkan satu detik yang lalu adalah masa lalu. Kesimpulannya, arkeologi
adalah ilmu pengetahuan yang menghubungkan budaya bendawi dengan perilaku dan
ide/gagasan manusia.
Tujuannya? Ilmu
arkeologi digunakan untuk mengetahui sejarah budaya, merekonstruksi cara hidup
masa lalu, dan juga untuk mengetahui berbagai sebab bisa terjadinya perubahan
budaya. Nggak Cuma dengan sekali lirik main tebak seperti kuis tebak gambar
yang kini sudah punah, tetapi dengan cara-cara yang ilmiah (iyalah namanya juga
ilmu!-_-“) dan hasilnya, arkeologi memberikan interpretasi mengenai hubungan
suatu budaya materi dan tindakan manusia.
Pada abad 15 Sebelum Masehi, raja Thutmose IV menggali spinx
dan giza yang sudah didirikan 3000 tahun SM. Selain raja Thutmose IV, raja
terakhir Babylonia menggali reruntuhan kota lama pada abad 6 SM dan menemukan
prasasti-prasasti para raja terdahulu. Diawali penemuan-penemuan yang
menggemparkan tersebut, arkeologi mulai menapaki jejaknya di permukaan bumi
ilmu pengetahuan.
Kemudian pada perkembangannya, arkeologi layaknya kebudayaan
manusia. Sedikit demi sedikit berubah menyesuaikan dengan lingkungan yang
menuntutnya ini dan itu. Mulai menapaki jejak, arkeologi muncul hanya sebagai
refleksi dari rasa keingin tahuan pribadi yang tertarik saja dan secara
interpretasi masih suka menggabungkan dengan mitos mitos geje. Contohnya? Gigi Guntur. Apa tuh? Penasran ya?
Selamat mencari tahu :)
ehehe. Dan kemudian berlanjut, arkeologi berkembang menjadi ilmu yang eksakta.
Menekankan kepada dalil empiris serta menggunakan ilmu-ilmu bantu seperti
Geologi, Biologi, bahkan hingga Teknik Arsitektur dan lainnya. Walhasil,
penentuan umur menggunakan isotop C (Carbon) 14 pun muncul. Dan pada akhirnya
hingga saat ini, Arkeologi berkembang menjadi ilmu yang memperhitungkan meski
hanya seorang manusia dalam suatu budaya dan menekankan kepada interpretasinya
sehingga tak lagi benar-benar menjadi sebuah ilmu eksakta.
Gambar: Museum Bank Indonesia. Bukti Arkeologi masa Kolonial. |
Secara sederhana arkeologi dibagi menjadi beberapa
klasifikasi. Dari waktu: arkeologi prasejarah, klasik Indonesia, Islam, dan
Kolonial. Sedangkan dari bidang: arkeologi maritim, arsitektur, perkotaan, dan
lain sebagainya. Huuft, bagaimana? Sudah jelaskah? Klo belom tinggal kepoin
Google+ aku aja yak lo inget InsyaAllah dijawab. Klo nggak inget ya berarti lupa. Hahaha (iyalah, sabar aja ya).
Dan terakhir, sesuatu yang menaungi arkeologi, yang selalu
setia mendampingi sehidup semati. Nggak kalah dari habibi & ainun gitu
deeh.. hahahaiXD So, let’s check this out!
Kebudayaan. Apa
hayo budaya? Tarian? Alat music? Tradisonal? Batik? Becak? Ondel-ondel? Jyaah
sebut aje semua sampai keyboardnye jebol. Pffft-_-“. Oke, jelasnya secara
singkat, Budaya adalah segala
ide/gagasan/pemikiran, karya/tingkah laku/pola kehidupan, dan Hasil karya dari
perilaku manusia yang dikembangkan melalui proses belajar dan adaptasi terhadap
lingkungannya. Dan secara filsafat ilmu budaya. Manusia berdiri sebgai
pusat sebuah budaya. Ia terhubung ke atas kepada Tuhannya (Allah SWT) secara
spiritual yang disebut budaya Ilahiyah. Berhubungan ke samping berinteraksi
dengan manusia-manusia lainnya, dan juga berhubungan ke bawah, Hamparan luas
yang menopang kehidupan manusia tersebut. Bersama flora, fauna, dan benda tak
hidup lainnya, manusia berinteraksi dengan alam membentuk Budaya Alamiyah.
So, semuanya, mungkin
sekian yang bisa aku jelasin tentang dua sejoli penguak rahasia masa lalu, yaitu si Arkeologi dan Kebudayaan. Meski namanya nggak setenar Pak Habibi dan Ibu Ainun, Insya Allah pengaruhnya ke
Indonesia sama besarnya lho..! Nah, kayaknya sarang laba-laba sama debu-debunya
juga udah pada hilang nih,, maka dicukupin dulu sampai disini. Terima Kasih….!
No comments:
Post a Comment