Pages

Ads 468x60px

Tuesday, February 19, 2013

Arkeologi & Kebudayaan.


Assalamu’alaykum semuanya..! Sembari melanjutkan pembersihan sarang laba-laba dan debu yang sudah mulai tererosi, yuk kita mengetahui lebih lanjut tentang sesuatu yang bisa menguak rahasia kehidupan masa lalu: arkeologi dan juga naungan sejatinya sehidup sematinya, yakni Kebudayaan.

Gambar: Masjid Demak. objek ilmu arkeologi Islam
    
 Arkeologi berasal dari bahasa latin “arkhaio logia” yang berarti ilmu sejarah kuno. Lengkapnya, arkhaio logia berarti ilmu yang member deskripsi terhadap benda-benda purbakala atau kajian tentang tinggalan dan monument masa lalu. Sekali lagi, ingat! Masa lalu bukanlah masa prasejarah saja melainkan juga termasuk masa protosejarah, sejarah, bahkan satu detik yang lalu adalah masa lalu. Kesimpulannya, arkeologi adalah ilmu pengetahuan yang menghubungkan budaya bendawi dengan perilaku dan ide/gagasan manusia.
     Tujuannya? Ilmu arkeologi digunakan untuk mengetahui sejarah budaya, merekonstruksi cara hidup masa lalu, dan juga untuk mengetahui berbagai sebab bisa terjadinya perubahan budaya. Nggak Cuma dengan sekali lirik main tebak seperti kuis tebak gambar yang kini sudah punah, tetapi dengan cara-cara yang ilmiah (iyalah namanya juga ilmu!-_-“) dan hasilnya, arkeologi memberikan interpretasi mengenai hubungan suatu budaya materi dan tindakan manusia.
     Pada abad 15 Sebelum Masehi, raja Thutmose IV menggali spinx dan giza yang sudah didirikan 3000 tahun SM. Selain raja Thutmose IV, raja terakhir Babylonia menggali reruntuhan kota lama pada abad 6 SM dan menemukan prasasti-prasasti para raja terdahulu. Diawali penemuan-penemuan yang menggemparkan tersebut, arkeologi mulai menapaki jejaknya di permukaan bumi ilmu pengetahuan.
     Kemudian pada perkembangannya, arkeologi layaknya kebudayaan manusia. Sedikit demi sedikit berubah menyesuaikan dengan lingkungan yang menuntutnya ini dan itu. Mulai menapaki jejak, arkeologi muncul hanya sebagai refleksi dari rasa keingin tahuan pribadi yang tertarik saja dan secara interpretasi masih suka menggabungkan dengan mitos mitos geje. Contohnya? Gigi Guntur. Apa tuh? Penasran ya? Selamat mencari tahu :) ehehe. Dan kemudian berlanjut, arkeologi berkembang menjadi ilmu yang eksakta. Menekankan kepada dalil empiris serta menggunakan ilmu-ilmu bantu seperti Geologi, Biologi, bahkan hingga Teknik Arsitektur dan lainnya. Walhasil, penentuan umur menggunakan isotop C (Carbon) 14 pun muncul. Dan pada akhirnya hingga saat ini, Arkeologi berkembang menjadi ilmu yang memperhitungkan meski hanya seorang manusia dalam suatu budaya dan menekankan kepada interpretasinya sehingga tak lagi benar-benar menjadi sebuah ilmu eksakta.

Gambar: Museum Bank Indonesia. Bukti Arkeologi masa Kolonial.
     Secara sederhana arkeologi dibagi menjadi beberapa klasifikasi. Dari waktu: arkeologi prasejarah, klasik Indonesia, Islam, dan Kolonial. Sedangkan dari bidang: arkeologi maritim, arsitektur, perkotaan, dan lain sebagainya. Huuft, bagaimana? Sudah jelaskah? Klo belom tinggal kepoin Google+ aku aja yak lo inget InsyaAllah dijawab. Klo nggak inget ya  berarti lupa. Hahaha (iyalah, sabar aja ya).

     Dan terakhir, sesuatu yang menaungi arkeologi, yang selalu setia mendampingi sehidup semati. Nggak kalah dari habibi & ainun gitu deeh.. hahahaiXD So, let’s check this out!
Kebudayaan. Apa hayo budaya? Tarian? Alat music? Tradisonal? Batik? Becak? Ondel-ondel? Jyaah sebut aje semua sampai keyboardnye jebol. Pffft-_-“. Oke, jelasnya secara singkat, Budaya adalah segala ide/gagasan/pemikiran, karya/tingkah laku/pola kehidupan, dan Hasil karya dari perilaku manusia yang dikembangkan melalui proses belajar dan adaptasi terhadap lingkungannya. Dan secara filsafat ilmu budaya. Manusia berdiri sebgai pusat sebuah budaya. Ia terhubung ke atas kepada Tuhannya (Allah SWT) secara spiritual yang disebut budaya Ilahiyah. Berhubungan ke samping berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya, dan juga berhubungan ke bawah, Hamparan luas yang menopang kehidupan manusia tersebut. Bersama flora, fauna, dan benda tak hidup lainnya, manusia berinteraksi dengan alam membentuk Budaya Alamiyah. 

So, semuanya, mungkin sekian yang bisa aku jelasin tentang dua sejoli penguak rahasia masa lalu, yaitu si Arkeologi dan Kebudayaan. Meski namanya nggak setenar Pak Habibi dan Ibu Ainun, Insya Allah pengaruhnya ke Indonesia sama besarnya lho..! Nah, kayaknya sarang laba-laba sama debu-debunya juga udah pada hilang nih,, maka dicukupin dulu sampai disini.  Terima Kasih….!

No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

"Hidup ini singkat friendz, karena itu jangan terlalu menyia-nyiakan hidup ini. kenanglah masa lalu, hadapi hari ini, dan rancanglah masa depanmu" -Umar Haniv Alvaruqy-