Pages

Ads 468x60px

Wednesday, February 20, 2013

Angklung. Nature, Culture, in Harmony



Satu Set Angklung
Selamat pagi semua! Sambil bersih-bersih rumah ngelap kaca, nyapu, ngepel, dan beresin dapur sembari bersiap berangkat kuliah. Ada info menarik nih dari tanah sunda-parahyangan yang pastinya udah pada kenal. YAP! Info ini berasal dari ibukota Jawa Barat yang bernama BANDUNG. Secara arkeologis dan kebudayaan, Bandung memiliki segudang kekayaan budaya bendawi yang menarik. Dan salah satunya adalah sebuah alat musik yang terbuat dari bambu yang disebut dengan “Angklung”. Bukti dari keharmonisan antara budaya manusia dengan alam lingkungannya.

Angklung. Secara bahasa Berarti Nada dan Putus. Maksudnya adalah angklung sebagai alat musik yang memnghasilkan nada yang putus-putus karena alatnya yang terbuat dari bamboo. Cara memainkannya adalah dengan membunyikannya dengan cara menggetarkan atau menggoyangkan angklung (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu). Sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2,3,sampai 4 nada dalam setiap ukuran kecil dengan tiga jenis cara. Sekali getar, bergetar sebentar, dan bergetar lama. Nada yang ditimbulkan dari music angklung terdengar sangat merdu dan bisa bertangga nada baik do re mi fa so la si do ataupun daminatilada.
Angklung Indonesia ini telah mendapat pengakuan resmi dari UNESCO sebagai bagian dari warisan budaya. Tak benda atau intangible cultural heritage. Penyerahan resmi sertifikat dilaksanakan di Jakarta, pada 19 Januari 2011. Sertifikat ini diserahkan oleh mantan Duta Besar RI untuk UNESCO Tresna Dermawan Kunaefi kepada menteri pendidikan nasional Muhammad Nuh. Taufik menyatakan angklung digemari diluar negeri. Negara-negara seperti Korea, Jepang dan Malaysia. Telah mengenalkan angklung pada anak-anak usia sekolah. Dan kabarnya, dahulu pertunjukan angklung pernah digelar dihadapan Para pemimpin Negara pada Konferensi Asia Afika di Gedung Merdeka Bandung tahun 1955.
Dan di Bandung, tempat dimana angklung pertama kali dibuat dan dimainkan adalah di tempat yang sekarang bernama “Saung Angklung Udjo”. Bukan sekedar saung tempat bersantai menikmati taman apalagi tempat jajanan untuk membeli soto sunda apalagi seblak basah, saung ini adalah tempat wisata budaya paling popular yang setiap hari dibuka dan bahkan mampu menarik pengunjung internasional dari berbagai belahan dunia. Tak sulit untuk menemukan turis asal inggris dan belanda dan terkadang ada juga asal italia dan jerman yang datang ke sana untuk menyaksikan pertunjukan angklung dan budaya sunda lainnya di Saung Angklung Udjo.
Sinopsis dan Souvenir Saung Angklung Udjo
Pertunjukan di saung angklung udjo dimulai pada pukul 15.30 s/d 17.00 setiap harinya. Tak hanya mendapat hiburan berkelas, pengunjung juga akan diberikan minuman khas sunda serta souvenir mini berupa kalung angklung pada saat membeli tiket. Setelah itu, pengunjung akan disajikan hiburan-hiburan budaya sunda dengan penyampaian yang sangat menarik. Ada pertunjukan wayang golek, heleran, angklung mini, arumba, hingga pengunjung akan diajari untuk berkenalan dan bermain angklung bersama-sama pengunjung lainnya. Bahkan bersama orang-orang lain yang tidak dikenal pun, yang sama-sama baru tahu apa itu dan bagaimana cara bermain angklung pun, dalam waktu singkat kita akan bisa menyanyikan banyak lagu bersama-sama dipandu oleh teteh-teteh pembawa acaranya. Menarik bukaan??

Saung Angklung Udjo Bandung didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena (Alm) yang akrab dengan panggilan Mang Udjo dan istrinya, Uum Sumiati, Saung Angklung Udjo merupakan sanggat seni sebagai tempat pertunjukan seni, laboratorium pendidikan sekaligus sebagai objek wisata budaya khas daerah Jawa Barat dengan mengandalkan semangat gotong royong antar sesama warga desa.
Almarhum Udjo Ngalagena beliau adalah arsitek dan penggagas yang memiliki ide tersebut. kecintaannya akan seni musik sudah tertanam sejak kanak- kanak. Perkenalannya dengan musik angklung ia pelajari di bawah bimbingan secara langsung Almarhum Daeng Soetigna.
Saung Angklung Udjo berusaha mewujudkan cita- cita dan harapan Abah Udjo (Alm) yang atas kiprahnya dijuluki sebagai Legenda Angklung, yaitu Angklung sebagai seni dan identitas budaya yang membanggakan:
“Saya mendapatkan pesan dari Bapak Angklung Dunia, Daeng Soetigna (Alm), untuk meneruskan misinya memperkenalkan ANGKLUNG ke semua orang di seluruh dunia agar dikenal dimana- mana dengan sebuah gagasan bahwa melalui penampilan kesenian musik ANGKLUNG, akan dapat membantu mendorong terciptanya kedamaian dunia, yang kita cintai dan kita tinggali ini”.
Seni tradisional Sunda ia pelajari sejak masa sekolah disamping berguru kepada para tokoh musik Sunda yang ada pada masa itu, beliau berguru kepada Mang Koko untuk permainan kecapi, dan kepada Rd. Machyar Angga Kusumahdinata untuk mendalami ilmu alat musik gamelan.
Dari pendalamannya akan pengetahuan musik angklung, filosofi alat musik angklung Pak Daeng yang biasanya dikenal dengan sebutan 5M yaitu: Mudah, Murah, Mendidik, Menarik dan Massal , ditambahkan Almarhum Udjo Ngalagena dengan Meriah.

Disadari atau tidak, hal inilah yang mendasari Almarhum Udjo Ngalagena untuk meramu sebuah konsep ideal mengenai “Kaulinan Urang Lembur” menjadi sebuah pertunjukkan yang atraktif tanpa meninggalkan unsur penting edukatif itu sendiri.
Sehingga tidak mengherankan apabila turis asing yang datang ke Bandung, dan mengetahui informasi mengenai Saung Anglung Udjo, merasa belum lengkap apabila belum singgah ke Saung Angklung Udjo dan menikmati nuansa “Kampoeng Soenda” yang dipenuhi dengan keharmonisan antara seni dan budaya tradisional Sunda dengan lingkungan sosialnya.

INFORMASI UMUM
Nama Perusahaan : Saung Angklung Udjo
Alamat : Jln. Padasuka 118, Bandung 40192 Jawa Barat
Telepon : +62 22 727 1714, +62 22 710 1736
Email : info@angklung-udjo.co.id
Website : www. angklung-udjo.ac.id
Pertunjukan Sore di Saung Angklung Udjo, "ARUMBA" (Alunan Rumpun Bambu).
 Nah, sebenernya masih banyak lagi cerita yang bisa ditulis dari Saung Angklung Udjo. Tapi biar lebih jos, lebih baik njenengan sendiri deh yang langsung main kesana. Gimana? Dijamin nggak bakal nyesel deeh! Karena angklung merupakan kekayaan budaya ranah Indonesia yang bernilai tinggi. Lihat aja dari semboyan Saung Angklung Udjo. Nature, Culture, in Harmony. Bahwa sebagai manusia, hendaknya berharmonisasi dengan alam dalam membentuk kebudayaan. Jangan malah ngerusak doong! Udah baik-baik alam ngasih segala sesuatu buat manusia, eeh dia ngerusakin.. aah pada begimane sih ini? Hahaha. Coz Allah juga sudah ngingetin kita berkali-kali berayat-ayat di AlQuran selalu ngingetin manusia untuk tidak merusak bumi Allah ini. Oke semua? Terima Kasih..

No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

"Hidup ini singkat friendz, karena itu jangan terlalu menyia-nyiakan hidup ini. kenanglah masa lalu, hadapi hari ini, dan rancanglah masa depanmu" -Umar Haniv Alvaruqy-