Pages

Ads 468x60px

Friday, January 10, 2014

Sebuah Kutipan untuk Memulai

Kalau memang yang bisa engkau pahami hanyalah kemauan, kepentingan dan napsumu sendiri, dan bukan kerendahan hati untuk merundingkan titik temu kebersamaan — maka siapkan kekebalan dari benturan-benturan dan luka, untuk kemudian orang lain menggali tanah untuk menguburmu.
Kalau memang engkau bermaksud menyulap sejarah dan mengubah zaman dalam sekedipan mata, dan bukan bersabar menggembalakan irama dan proses — maka nantikan darah akan muncrat membasahi tanah airmu, kemudian engkau sendiri akan terjerembab, terjatuh di terjalan-terjalan ketidakberdayaan.
Kalau memang sesembahanmu adalah kenikmatan di dalam membenci, adalah mabuk di dalam teriakan caci maki, atau keasyikan dalam kecurangan-kecurangan — maka ambil pedangmu, angkat tinggi-tinggi, dan mulailah menabung kerelaan untuk engkau sendiri, mati.
Kalau engkau menyangka bahwa benarnya pendapatmu sendiri itulah kebenaran, maka apa boleh buat, aku mendaftarkan diri untuk melawanmu. Dan kalau engkau mengira, bahwa benarnya orang banyak adalah segala-galanya, di mana langit mimpi-mimpi bisa engkau raih dengan itu — maka jangan sekali-kali menghalangiku untuk mengedari langit, dan kupetik kebenaran yang sejati untuk aku taburkan ke bumi tanpa bisa kau halangi.
Kalau memang bagimu kehidupan adalah perjuangan untuk berkuasa dan mengalahkan saudara-saudaramu sendiri; kalau engkau mengira kehidupan adalah mengincar dari belakang untuk menikam dari belakang; atau untuk mengganti monopoli dengan monopoli baru, menggusur hegemoni dengan hegemoni baru serta mengusir macan untuk engkau macani sendiri — maka, apakah itu usulanmu, agar kita mempercepat keputusan untuk saling memusnahkan?

-Emha Ainun Nadjib-

Kutipan ini diambil dari buku Musyawarah Besar Badan Penerbitan Pers Mahasiswa (BPPM) Balairung UGM, dikutip oleh PU (Pemimpin/Pembantu Umum)

3 comments:

  1. Lama nggak muncul bung; sekalinya muncul postnya berat nian :o

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sumimase... emang posting yg nggak berat yg cemmane?

      Delete
    2. Yang topik dan gaya bahasanya sederhana?

      Delete

 

Sample text

Sample Text

"Hidup ini singkat friendz, karena itu jangan terlalu menyia-nyiakan hidup ini. kenanglah masa lalu, hadapi hari ini, dan rancanglah masa depanmu" -Umar Haniv Alvaruqy-